Home > Daily Life, My Mind > Ekonomi AC, akankah dirimu turun kasta?

Ekonomi AC, akankah dirimu turun kasta?

Udah 2 bulan kira2 gw menjadi pengguna KRL Jabotabek nun legendaris. KRL Jabotabek sekarang secara umum dibagi jadi 3 jenis: Ekonomi Biasa (Holec dkk, brenti di tiap stasiun), Ekonomi AC (kereta hibah Jepang, berenti di tiap stasiun), en Ekspress AC (kereta hibah Jepang, berenti uma di beberapa stasiun, sisanya trobos).

Gw Biasa pake yg Ekonomi AC, karena buat stasiun tujuan gw (cikini), ekspress AC kagak brenti. Bisa juga sih naek ekonomi biasa cuma sayangnya gw bukan masochist. Nah, diantara KRL2 ekonomi AC tersebut ada satu rangkaian yg mencolok dengan corak merahnya yaitu si Jalita (katanya singkatan dari Jali Jali Jakarta). Jalita adalah varian exs Tokyu 8500 yang diproduksi antara tahun 75-90 dan di jepang sendiri masih dipakai. Si Jalita yg kepunyaan KA Commuter ini gw liat adalah KRL ekonomi AC yg paling kinclong sendiri, melaju dengan gagahnya dan rapihnya tanpa terlihat orang bergelantungan diatap maupun di pintu.

Jalita

Jalita @ Manggarai

Tapi pagi ini saat gw menunggu kereta di stasiun Pondok Cina sambil ngemut permen yg gw beli dari abang2 pedagang asongan seharga 1000 perak buat 7 biji, gw melihat Jalita, kereta yg gw tunggu (gw biasanya emang naik kereta ini), dalam keadaan tidak begitu jelita lagi.

Jalita

dihinggapi manusia

pintu yang tidak bisa tertutup

Yups, kemungkinan karena ada KRL ekonomi biasa yang dicancel, orang2 yang biasa naik KRL ekonomi biasa mengungsi ke KRL ekonomi AC dengan tidak lupa membawa kebiasaan ala KRL ekonomi biasa, naik ke atas atap dan bergelantungan di pintu sembari menahan agar pintu tidak tertutup. Padahal biasanya KRL tidak akan berjalan kalau pintu tidak tertutup sempurna, seringkali masinis melalu speaker ngamuk2 klo ada yg ngeganjel pintu, tapi dalam hal ini mungkin pak masinis ttidak bisa ngamuk2 karena takut diamuk balik oleh para penumpang dadakan yang kurang gw yakini kalo mereka membeli tiket.

Tidak hanya kejadian seperti ini yang dialami KRL AC, KRL AC juga kerap kali jadi sasaran lemparan batu oleh orang2. Apakah jajaran KRL AC Indonesia akan mengalami turun kasta seperti yang dialami oleh KRL ekonomi biasa yang dahulu kala pintunya bisa menutup otomatis. . . . .

Categories: Daily Life, My Mind Tags: , ,
  1. September 21, 2009 at 1:50 pm

    Bukan hanya Jalita (8513F) yang jadi korban, yang laen (8039, 8507) juga sempet jadi korban.

    Soal turun kelas, saya masih ragu. Sebab ke depannya ada rencana mempensiunkan KRL non-AC dan membenahi semua di Commuter Jabodetabek.

    Soal lempar batu, kayaknya semua KA juga kena deh

  2. June 13, 2010 at 12:42 am

    semuanya tergantung pada para penggunanya..
    kalau para pengguna jasa kereta api mengikuti segala peraturan yang berlaku maka hal ini tidak akan terjadi..

    salam kenal ya…

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to Shin Muhammad Cancel reply